BLORA - Lantaran masa jabatannya kepotong 1,5 Tahun ( mestinya 5 tahun namun tinggal 3,5 tahun), membuat Bupati Blora, Dr. H. Arief Rohman belum bisa menyelesaikan seluruh Pekerjaan Rumah (PR) pembangunan jalan. Meski demikian, dalam rentan waktu 3 tahun itu, pihaknya sudah berhasil membangun jalan rusak di Blora dengan total anggaran mencapai Rp 1,2 Triliun lebih.
'' Kami belum bisa menyelesaikan seluruh PR pembangunan jalan memang. Ke depan, dalam rangka pembangunan berkelanjutannya, kami tetap akan memprioritaskan pembangunan jalan yang hingga saat ini belum tersentuh,'' tandasnya, Sabtu (14/9/24).
Bupati yang akrab disapa Mas Arief itu mengemukakan, setelah dihitung, untuk membangun seluruh jalan rusak di Blora dibutuhkan anggaran total sekitar Rp 3 Triliun. Dengan kemampuan anggaran APBD Blora untuk membangun infrastruktur yang hanya sekitar Rp 200 Miliar hingga Rp 300 Miliar setiap tahunnya, pihaknya harus berinovasi untuk mencari tambahan anggaran pembangunan jalan.
Dia mengemukakan, jika Kades dapat tambahan 2 tahun masa jabatannya, yakni dari 6 tahun menjadi 8 tahun, tetapi Bupati kena korting (potongan), yakni harusnya 5 tahun jadi 3,5 tahun. Dan ini cukup berat jika harus merampungkan pembangunan semua jalan rusak di Blora.
Dikatakan, seharusnya selama 5 tahun anggaran, kebutuhan anggaran pembangunan jalan rusak di Blora mencapai sekitar Rp 3 Triliun. Hanya karena dirinya hanya 3,5 tahun menjabat, hingga tahun ketiga ini dirinya baru bisa merealisasi sekitar Rp 1,2 Triliun.
Untuk membangun jalan selama 3 tahun dengan anggaran sejumlah Rp 1,2 triliun itu, lanjutnya, Pemkab tidak hanya mengandalkan anggaran dari APBD saja. Melainkan juga skema penganggaran lainnya, diantaranya pinjam perbankan, bantuan provinsi, hibah daerah, hingga inpres jalan dari Kementerian PUPR.
Ditambahkan, saat ini Pemkab Blora sedang menyusun rancangan APBD 2025, sebagai dasar keberlanjutan pembangunan tahun depan. "InsyaAllah tahun depan bisa pinjam bank lagi senilai Rp 200 Miliar. Sehingga bisa untuk tambahan pembangunan infrastruktur, untuk melanjutkan pembangunan jalan kabupaten di wilayah dalam yang belum tersentuh," jelas tambah Bupati Arief.
Tahun 2021
Dari data yang ada di DPUPR Blora, sejak dilantik 26 Februari 2021), di tahun 2021 Arief Rohman berhasil membangun hampir sekitar 40 Km dengan anggaran hampir Rp 90 Miliar.
Disusul di tahun 2022, panjang jalan yang dibangun meningkat menjadi sekitar 116 Km dengan anggaran hampir Rp 308 Miliar. Berikut tahun 2023, panjang jalan kabupaten di Blora yang berhasil dibangun meningkat tajam. Hal itu dikarenakan, berkat lobi yang dilakukan Arief Rohman ke pemerintah pusat, Blora berhasil mendapat dana Inpres jalan dengan jumlah yang signifikan.
Salah satunya, pembangunan jalan kabupaten di Blora yang dibiayai dana Inpres adalah ruas jalan Randublatung-Getas. Dan tahun 2024 ini diprediksi kuat ruas jalan ini juga akan mendapat Inpres jalan lagi sehingga akan tembus ke Ngawi, Jawa Timur.
Selain mendapat Inpres jalan untuk ruas jalan Randublatung – Getas, di tahun 2023, dua ruas jalan di Blora Selatan, yakni Jalan Temulus (Randublatung) – Sumber (Kradenan) dan jalan Wulung (Randublatung) – Klatak (Jati), juga mendapat bantuan pembangunan dari pusat senilai hampir Rp 50 Miliar.
Sementara itu, diperoleh informasi, di tahun 2024 ini, diperkirakan dua ruas jalan kabupaten di Blora, akan kembali dibangun dengan skema dana inpres jalan. Masing-masing ruas jalan Cabak – Bleboh, Kecamatan Jiken batas Bojonegoro (Jawa Timur) dan ruas jalan Randublatung – Getas – batas Ngawi (lanjutan). ''Kami akan terus kawal,'' tandas Bupati Arief.
Selain pembangunan jalan dengan skema dana dari pusat (Inpres jalan) itu, di tahun 2024 ini, Pemkab Blora juga membangun sejumlah ruas jalan kabupaten dengan total anggaran Rp 68.703.861.000
Plt Kepala DPUPR Blora,Nidzamudin Al Hudda, ketika dikonfirmasi membenarkan jika di tahun 2024 ini, total anggaran untuk membangun jalan di Blora mencapai Rp 68.703.861.000. Rinciannya dari DAK sebesar Rp 6.847.191.000, Bankeu Rp 15.400.000.000, dan dari APBD sejumlah Rp 46.456.670.000. ''Total anggaran untuk membangun jalan memang mencapai Rp 68 Miliar lebih,'' jelasnya, Sabtu (14/9/24)
Dari dana itu, salah satunya digunakan untuk membangun jalan Ketuwan – Gondel – Mojorembun. Dijelaskan Nidzamudin Al Hudda, untuk ruas jalan ini, yang sumber dananya dari Banprov, target panjang 1.675 Meter dengan lebar 4,5 Meter. Sesuai kontrak, total pembiayaannya mencapai Rp 4.588.502.000, dan saat ini progresnya sudah mencapai 70,14% .
Sementara itu, masih di ruas jalan yang sama, yakni ruas Ketuwan – Gondel – Mojorembun yang sumber dananya dari APBD Kabupaten Blora, sesuai kontrak nilainya Rp 861. 086.000, panjang target 335 Meter dengan lebar 4,5 Meter, dimana saat ini tengah berproses.
Berikut sebagian ruas jalan di Blora yang dibangun di tahun 2024. Diantaranya, peningkatan jalan Adirejo (Kecamatan Tunjungan) - Sembungin - Karangtalun, Kecamatan Banjarejo, dengan konstruksi beton lebar 3 M panjang 478,50 M, total anggaran sebesar Rp 875.074.000. Progresnya sudah mencapai 38,22 %.
Peningkatan jalan Badong ( Blora) - Kenduruan (Banjarejo), berupa jalan aspal sepanjang 237,5 M X 3 M dengan nilai proyek Rp 418.398.000. Sudah kontrak.
Kemudian peningkatan Jalan Bajo - Sugihwaras - Cabean dengan konstruksi jalan rigid beton. Untuk sesion satu sepanjang 209,00 M dengan lebar 3 M, Untuk ruas jalan sesion dua, sepanjang 396,00 Meter - Lebar 4 Meter. Total biaya Rp 1.319.076.000 - posisi terkontrak.
Peningkatan Jalan Banjarejo - Balongsari - Mojowetan, Kecamatan Banjarejo sepanjang 497 Meter Lebar 4,5 Meter, total biaya Rp 1.309.852.000, posisi terkontrak. Peningkatan Jalan Bogem - Sumberejo - Ngiyono, Kecamatan Japah, sepanjang 436 M- Lebar 3 Meter, dengan total biaya Rp 430.230.000.
Peningkatan Jalan Dalangan - Bedingin - Kedungbacin, Kecamatan Todanan sepanjang 236,50 Meter dengan lebar 3 Meter, dengan total anggaran Rp 431.322.000.
Peningkatan Jalan Dologan - Bedingin sepanjang 164 Meter - Lebar 3 Meter dengan total biaya Rp 427.345.000. Peningkatan jalan Galuk - Temengeng sepanjang 535 dengan lebar 3 Meter, dengan anggaran sejumlah Rp 398.827.000.