Blora- Pemerintah Kabupaten Blora mulai melaksanakan pencanangan Sub Pekan Imunisasi Nasional (Sub PIN) Polio.
Pelaksanaan tahap awal ini dilakukan secara simbolis oleh Bupati H. Arief Rohman bersama dengan Bunda Paud di Taman kanak kanak pelangi Ceria dan secara serentak diikuti diseluruh wilayah Kabupaten Blora.
Kegiatan ini sesuai arahan Kemenkes RI, setelah satu kasus anak terjangkit polio virus (Acute Flaccid Poralysis) terdeteksi di Kabupaten Klaten, baru-baru ini.
Seperti kita ketahui bahwa polio adalah penyakit menular yang sangat berbahaya dan dapat menyebabkan kelumpuhan/ kecacatan seumur hidup, bahkan kematian.
Dalam sambutanya, Bupati Blora H Arief Rohman mengapresiasi pemerintah pusat yang kembali hadir melakukan upaya mitigasi dalam memberikan perlindungan optimal dari penyakit polio bagi generasi penerus bangsa.
"Sub Pekan Imunisasi Nasional (Sub PIN) Polio digelar serentak pada 15 Januari dan 19 Februari 2024, dengan penetesan noval Oral Polio Vaccine Type 2 (nOPV2) pada anak-anak umur 0-7 tahun sebanyak 88.309 anak, tanpa memandang status imunisasi sebelumnya," ucapnya.
Bupati juga mengapresiasi dan terima kasih kepada seluruh jajaran Dinas Kesehatan, terutama tenaga-tenaga di lapangan yang memberikan layanan vaksin polio ini. Tak lupa, terima kasih atas dukungan Dinas Pendidikan yang menyediakan jadwal untuk pelayanan di sekolah-sekolah. Juga kepada TP PKK dan kader-kader Posyandu yang ada di desa/ kelurahan yang mendukung pelaksanaan di desa/ kelurahan.
"Dengan sinergi yang sangat baik ini semoga harapan kita untuk mencapai tingkat partisipasi hingga 95%, bahkan 100% dapat terwujud. Tentunya hal ini untuk membentuk imunitas anak-anak pada usia tersebut," imbuhnya.
Mas Arief sapaan akrab Bupati menekanan bahwa imunisasi pada Sub PIN polio ini gratis. Untuk itu, ia meminta partisipasi aktif dari masyarakat Kabupaten Blora.
"Orangtua cukup membawa anaknya ke Puskesmas/ Puskesmas Pembantu, Posyandu, TK/PAUD/SD/MI, dan pos imunisasi lainnya di bawah koordinasi Puskesmas," tuturnya.
Tak hanya itu, Bupati meminta agar TNI/ Polri juga ikut membantu dalam pelaksanaan vaksin polio ini sehingga target 95 persen ini bisa tercapai.
" InshaAllah, dengan peran aktif kita dalam memberantas polio, akan membentuk generasi penerus Blora yang sehat dan kuat untuk mendukung pembangunan di Kabupaten Blora," tambahnya.
Kepala Dinkes Blora Edi Widayat, S.Pd, M.Kes., MH., mengatakan, Pemberian imunisasi akan dilakukan dua tahap. Putaran pertama dimulai 15 Januari 2024, dan putaran kedua mulai 19 Februari 2024.
"Guna mencegah persebaran polio, Sub PIN polio tiga provinsi yaitu Jateng, DIY, dan Jatim diwajibkan memberikan imunisasi polio, hal ini karena ditemukannya kasus polio di Klaten dan Pamekasan. Target imunisasi tersebut adalah anak-anak usia 0-7 tahun, tanpa melihat status vaksinasi sebelumnya," ucapnya.
“Sub PIN Polio akan diberikan melalui oral (mulut) dengan menggunakan jenis vaksin noval Oral Polio Vaccine Type 2 (nOPV2),” tambahnya.
Sub PIN Polio di Kabupaten Blora menyasar sekitar 88.309 dengan kebutuhan vaksin dua kali putaran 4.168 vial.
Diharapkan, imunisasi akan mengurangi risiko penyebaran atau kejadian luar biasa (KLB) Polio. Diharapkan kegiatan tersebut dapat mencapai tingkat partisipasi hingga 95 persen.
Hal itu untuk membentuk imunitas anak-anak usia tersebut, agar tidak terjangkit penyakit yang bisa menyebabkan kelumpuhan dan menyerang otot syaraf.
“Kepada masyarakat untuk tidak panik. Namun harus tetap melakukan penerapan hidup bersih dan sehat (PHBS). Tidak BAB sembarangan, cuci tangan sebelum makan, dan imunisasi polio. Imunisasi dasar lengkap disediakan pemerintah dan gratis,” pungkasnya.(Ag/hms)