BLORA – Kepala Dinas Kesehatan Blora Edy Widayat mengungkapkan bahwa upaya-upaya
penguatan komitmen, peningkatan perluasan akses kesehatan masyarakat,screening
HIV, penguatan program pencegahan HIV/AIDS
berbasis pada data, terus dilakukan.
Ia juga mengajak
kepada seluruh pihak untuk tidak mengucilkan, menjauhi atau memberikan stigma negatif terhadap orang
dengan HIV/AIDS. Pihaknya juga ingin ke depan agar ada dukungan pelatihan keterampilan kepada mereka.
“Kedepan kita ingin kerja sama dengan Dinperinaker mungkin ada satu pelatihan pelatihan edukasi
kepada mereka di setiap pertemuan rutin,” tambahnya.
Perkembangan kasus HIV/AIDS di Kabupaten Blora perlu untuk
menjadi perhatian semua pihak. Seluruh stakeholder terkait di Blora, perlu
membangun komitmen yang sama dalam
mendukung pencegahan dan penanganan HIV/AIDS.
Hal tersebut disampaikan Wakil Bupati Blora Tri Yuli
Setyowati, ST, MM, saat memimpin Sarasehan Antar Perangkat Daerah Dan Pemerhati
Dalam Rangka Penguatan Kelembagaan Dan Sesarengan Ngatasi HIV/AIDS Bareng Di
Kabupaten Blora, Rabu (13/9/2023) di Ruang Pertemuan Setda Blora.
“Perkembangan
HIV/AIDS di Kabupaten Blora tidak bisa kita sepelekan, penanganan HIV/AIDS
tidak bisa hanya dari kami pemerintah atau KPA saja, tapi bagaimana seluruh
stakeholder yang ada di Blora ini bisa bekerjasama saling support, ini untuk
menyelesaikan persoalan ini,” Jelas
Wabup Tri Yuli
Wabup menambahkan,
perkembangan kasus yang ada di Blora mulai Januari sampai Agustus 2023 sudah
ada 132 kasus baru.
Untuk memperkuat
komitmen dari seluruh stakeholder, diadakanlah Sarasehan dengan menghadirkan
Forkopimda, Perangkat Daerah, Dinas Kesehatan, Rumah Sakit, KPA Blora, PKK
Blora, IDI, Baznas, organisasi keagamaan dan organisasi masyarakat, Perguruan
Tinggi,serta perwakilan Komunitas KDS Cahaya Mustika Blora.
Selain itu, turut
serta menghadirkan narasumber dari Sekretaris KPA Kabupaten Klaten dr. Ronny
Roekmito, M.Kes, yang berbagi pengalaman dan
informasi terkait penanganan HIV/AIDS dari Kabupaten Klaten.
“Kegiatan hari ini
dilaksanakan untuk meningkatkan pengetahuan dan pemahaman bersama terhadap
HIV/AIDS yang ada di Blora,” jelas Wabup
Lanjutnya, kegiatan ini diharapkan juga menjadi wadah dan
sarana koordinasi komunikasi dan tukar informasi, menjaga harmonisasi tanpa ada
diskriminasi dan stigma bagi teman tekan odha serta fasilitas layanan bagi
mereka.
“Saya ingin
menguatkan komitmen kita semua, terutama bapak ibu OPD Pemkab Blora, bagaimana
kita memberikan support kepada
saudara-saudara kita sesuai dengan tupoksi kita,” pungkasnya
dr.Ronny melihat
bahwa ada keseriusan dari Pemerintah Kabupaten Blora terhadap penanganan
HIV/AIDS di Blora. Ia berharap agar penanganan HIV/AIDS di Blora bisa semakin
baik.
“Saya melihat komitmennya luar biasa dan dekat dengan
teman-teman KDS, semoga segera bisa membuat Blora 3 zero, yakni yang pertama
agar tidak ada HIV baru, kedua tidak ada kematian karena HIV/AIDS, ketiga,
tidak ada lagi diskriminasi kepada teman-teman HIV,” bebernya.(Ag)