Foto Ilustrasi :sumber finansialku.com |
BLORA - Sepanjang Januari - Agustus 2023, tercatat ada 6.046 orang diduga terpapar tuberculosis atau TBC. Dari sejumlah itu, Dinas Kesehatan (Dinkes) Blora mencatatat, terdapat 765 orang yang positif terjangkit TBC.
Hal ini, menjadi catatan penting untuk menindaklanjuti penyakit menular tersebut. Sebab, jumlah penderita TBC tersebut masih bisa meningkat.
Berkaca pada tahun 2022 lalu, total ada 1.220 orang yang positif TBC. Adapun pada Maret lalu, kasus TBC masih menginjak di angka 222.
Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P3) Dinkes Blora Joko Budi Heri Santoso mengatakan, pihaknya fokus terhadap target indikator.
Artinya, Dinkes lebih fokus menekankan untuk mengobati warga masyarakat yang terjangkit TBC.
"Sebenarnya bukan permasalahan angka. Tapi indikator. Indikatornya itu ada pasien terduga, pasien terkonfirmasi, tingkat kesembuhan, dan angka kesembuhan,’’ ungkapnya kepada tribunmuria.com, Sabtu (2/9/2023).
Senada, Kasi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular (P3M), Sutik, mengatakan, kenaikkan angka penderita tersebut malah menjadi hal yang positif untuk Dinkes.
Sebab, semakin banyak yang bisa ditangani segera, sehingga mendapatkan pengobatan hingga sembuh.
"Artinya begini, semakin diketahui semakin banyak yang bisa kami kontrol dan lebih intens."ungkapnya.
"Seharusnya ditemukan yang positif itu lebih cepat agar bisa ditanganinya juga lebih maksimal,’’ terangnya
Sebelumnya, Kabid P3 Dinkes Blora, Heri juga menyampaikan, warga yang teridentifikasi TBC bisa melakukan pengobatan gratis yang disediakan oleh pemerintah.
Pengobatan dilakukan dengan jenjang waktu sekitar 6 bulan.
Saat pengobatan, pihaknya menganjurkan untuk membersihkan lingkungan agar masa pengobatan cepat membuahkan hasil.
‘’Selain diobati, juga mendeteksi kontak yang rawan tertular. Seperti keluarga terdekat yang disebut identifikasi kontak."
"Setelah sembuh, kami masih pantau dan memberikan arahan untuk menjaga pola hidup sehat agar penyakit tersebut tidak kembali lagi,’’ ungkapnya.(Ag/Kim)