BLORA – Kepala Dinas
Kesehatan Kabupaten Blora, Edy Widayat memberikan apresiasi terkait
langkah yang dilakukan oleh Pemkab Blora untuk megencarkan sedekah telur dalam
rangka mencegah stunting pada bayi di bawah usia dua tahun (baduta).
Dirinya mengatakan
sedekah telur sangat bermanfaat bagi balita untuk membantu tambahan menu
makanan bergizi bagi balita stunting.
“telur sangat bermanfaat
bagi balita stuting untuk menambah protein dalam tubuh, membantu pertumbuhan
dan perkembangan,”ujar Edy Widayat, Jumat (11/82023).
Edy menambahkan,
kegiatan jumat sedekah telur merupakan
wujud kepedulian bersama dalam pengentasan stunting di Kabupaten Blora. “ini merupakan
wujud kepedulian bersama dalam pengentasan stunting,”tambahnya.
Sementara itu, Bupati H.
Arief Rohman, minta seluruh ASN se – Blora mendukung gerakan tersebut Ditandaskan,
gerakan sedekah telur di kalangan ASN tersebut sangat bagus, karena di
Kabupaten Blora jumlah ASN ada 8.000 lebih. Setiap hari jum'at masing-masing
mengumpulkan satu butir telur ayam di setiap kantornya.
‘Telur yang terkumpul
itu kemudian disalurkan kepada keluarga kurang mampu yang memiliki bayi
risiko atau rawan stunting di bawah usia dua tahun sebagai tambahan menu
makanan bergizi.
Dikemukakan, telur-telur
yang dibagikan dari gerakan sedekah telur, bukan untuk konsumsi orang tuanya.
Namun untuk anak anak bayi dibawah dua tahun atau baduta.
"Setelah kita bagikan, jangan sampai salah sasaran
malah dimakan orang tuanya. Nggih Buk, Pak, ini telurnya untuk anak anak
jenengan yang masih berusia dibawah dua tahun. Agar gizinya tercukupi,’’ papar
Bupati saat membagikan telur di Desa Wulung.
Anak usia di bawah dua tahun ini, lanjutnya, membutuhkan
gizi yang cukup agar perkembangan otak dan fisiknya prima, jangan sampai
stunting atau gagal tumbuh. Oleh sebab itu Pemerintah berinisiatif membantu
dengan bantuan sedekah telur.
Dinas terkait, yakni Dinas Dalduk KB serta para penyuluh
KB dan kader Posyandu di setiap desa diminta untuk mengawal dan mengontrol
perkembangan baduta yang telah menerima bantuan sedekah telur ini.
"Tolong dari dinas, lewat penyuluh KB dan kader
Posyandu bisa memantau langsung perkembangan baduta yang menerima sedekah telur
ini. Dibuat before afternya, disusun laporan perkembangan kesehatannya. Semoga
tidak ada yang stunting lagi," pinta Bupati.
Sementara itu, Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Blora,
Hj. Ainia Sholicah Arief Rohman, yang juga Wakil Ketua Tim Percepatan Penurunan
Stunting (TPPS) mengatakan, dalam gerakan sedekah telur nantinya akan dikontrol
selama dua minggu kedepan.
Setelah diberi bantuan sedekah telur ini. Akan dipantau
kecukupan gizinya oleh kader Posyandu selama dua minggu kedepan.
"Nanti tepat tanggal 15 Agustus kami minta semua
Baduta yang menerima bantuan telur dihadirkan ke Posyandu untuk diperiksa
kesehatannya. Kami ingin sedekah telur ini bisa diketahui langsung hasilnya
seperti apa," ungkap Ainia.
Plt. Kepala Dinas Dalduk KB Kabupaten Blora, Achmad
Nurhidayat,SH., M.Si., MM., menyampaikan, potensi baduta risiko terkena
stunting di Blora masih sekitar 25,8 persen.
"Sehingga agar baduta-baduta yang ada tidak
mengalami stunting, salah satunya dengan membantu pemberian asupan gizi melalui
sedekah telur ini," ujarnya.
Dia menyarankan, telurnya digoreng memakai mentega atau
direbus. Masing-masing baduta mendapatkan telur sebanyak 14 butir untuk satu
minggu. Sehari diharapkan mengkonsumsi dua butir.
‘’Minggu kedua nanti akan kita salurkan kembali. Jadi
selama dua minggu para baduta resiko stunting mendapatkan tambahan makanan
berupa telur dari hasil sedekah telur ASN," terang Achmad Nurhidayat.
Suci, salah satu warga penerima sedekah telur mengucap
syukur dan senang karena anaknya mendapatkan tambahan gizi dari telur ayam yang
dibagikan.
"Maturnuwun Pak Bupati, dan lainnya. InsyaAllah
telurnya akan rutin saya masak buat adek. Usianya masih 16 bulan. Semoga
bermanfaat, kami janji telurnya tidak akan kami makan, khusus untuk adek biar
nanti bisa tumbuh sehat dan kelak bisa jadi orang besar,’’ ujarnya. (Ag)