Maraknya Penyakit Antraks, Inilah Himbauan Dinkes Blora

BLORA KUNCARA
0

 

BLORA – Antraks adalah penyakit zoonosis yang saat ini tengah menjadi perhatian khusus karena dampak yang ditimbulkan cukup serius menimpa beberapa daerah di indonesia.

 

Penyakit antraks sendiri adalah penyakit hewan menular yang disebabkan oleh bakteri atau kuman antraks (Bacillus Anthracis). Penyakit ini biasanya ditemukan pada hewan berdarah panas seperti hewan sapi, kerbau, babi, kuda, rusa, dan satwa liar lainnya.

 

Penularan penyakit antraks dapat terjadi dari hewan ke manusia, namun tidak bisa menular antar manusia. Meski demikian, penyakit antraks sangat perlu untuk diwaspadai karena dapat menyebabkan kematian tidak hanya pada hewan namun juga pada manusia.


Meski Blora aman dari Antraks, Dinkes Blora menghimbau agar warga tetap waspada terhadap penyakit  yang disebabkan bakteri bacillus anthracis itu. Penyakit antraks ini bisa menular dari ternak ke ternak dan dari ternak ke manusia.

 
Diketahui, puluhan orang di Gunungkidul, Yogyakarta telah terpapar penyakit Antraks. Bahkan tiga orang di antaranya dikabarkan meninggal dunia.  Pemerintah Kabupaten Blora pun mulai mewaspadainya. Terlebih, Kabupaten Blora memiliki populasi ternak sapi terbesar di Jawa Tengah. 
 
Kabid Pencegahan & Pengendalian Penyakit (P3) Dinkes Blora,  Joko Budi Heri Santoso, mengimbau masyarakat agar tidak memakan daging dari hewan yang dipotong karena sakit. Sebab, bisa membahayakan orang yang memakan dagingnya.
 
’’Sebenarnya antraks penyakit hewan. Tapi kalau dimasak, kemudian dimakan, berisiko menularkan kepada manusia,’’ terangnya, Senin (10/7/2023)

 Dia memastikan, hingga kini di Blora  belum terdapat laporan terkait penyakit antraks. Menurutnya, apabila dinas terkait sepakat untuk berhati-hati, Blora  bisa dicegah dari penyebaran antraks.

 
’’Alhamdulillah di Blora belum ada laporan. Insyaallah kalau monitoring dan pengawasan kita ketat, dinas terkait berhati-hati, Blora  aman dari antraks, baik hewan maupun manusia,’’  pungkas Joko Budi.


Joko Budi berpesan agar masyarakat memastikan daging yang dikonsumsi berasal dari hewan yang sehat. Selain itu, dia meminta masyarakat waspada mengenai perdangangan daging antar daerah.  ’’Yang harus diwaspadai adalah perdagangan daging antar daerah. Harus benar-benar daging dari hewan yang sehat,’’ katanya.(Ag)
 

Posting Komentar

0Komentar

Posting Komentar (0)