Liya Ronika, S.Pd, Guru SDN 4 Bleboh saat memberikan pembelajaran kepada siswa |
Literasi adalah
kemampuan untuk memahami, menggunakan, mengevaluasi, merefleksikan berbagai
jenis teks untuk menyelesaikan masalah, mengembangkan kapasitas individu,
sebagai warga Indonesia dan warga dunia agar dapat berkontribusi secara
produktif di masyarakat.
Literasi memang
tidak bisa dilepaskan dari bahasa. Seseorang dikatakan memiliki kemampuan
literasi apabila ia telah memperoleh kemampuan dasar berbahasa, yaitu membaca
dan menulis. Jadi, makna dasar literasi sebagai kemampuan baca tulis merupakan pintu
utama bagi pengembangan makna literasi secara lebih luas. Cara yang digunakan
untuk memperoleh literasi adalah melalui pendidikan.
Pendidikan dan
kemampuan literasi adalah dua hal yang sangat penting dalam hidup kita.
Kemajuan suatu negara secara langsung tergantung pada tingkat melek huruf di
negara tersebut. Orang berpendidikan diharapkan dapat melakukan tugasnya dengan
baik. Secara historis, menurut Tarwotjo dalam Wiyanto (2006) dalam pengantar
bukunya yang berjudul Terampil Menulis Paragraf, produk dari aktivitas literasi
berupa tulisan adalah sebuah warisan intelektual yang tidak akan kita temukan
di zaman prasejarah.
Jika
dibandingkan dengan negara-negara lain minat baca masyarakat Indonesia
tergolong rendah. Kebiasaan membaca belum tertanam di lingkungan keluarga. Orang
tua beranggapan bahwa literasi adalah sepenuhnya tanggung jawab dari guru,
sehingga literasi hanya didapatkan di sekolah saja.
Rendahnya minat
baca tersebut menjadikan pemerintah menggalakkan literasi di sekolah – sekolah
dengan tujuan minat baca siswa akan meningkat. Membaca awal harus ditanamkan di
lingkungan keluarga terlebih dahulu agar anak terdidik membaca sejak dini.
Sebagai seorang
guru Sekolah Dasar dikelas rendah, guru dituntut untuk dapat menanamkan konsep
membaca dan menulis dengan tepat, guru membutuhkan cara yang tepat agar siswa
gemar membaca dan menulis. Kegiatan literasi pagi sebelum pembelajaran dimulai
sangat diperlukan untuk memperluas pebendaharaan kosakata untuk peserta didik.
Literasi dapat membatu siswa dalam memecahkan masalah pada tingkat keahlian
tertentu yang diperlukan dalam kehidupan sehari-hari.
Di kelas 1 SDN 4
Bleboh masih ada beberapa siswa yang membacanya kurang lancar, untuk itu saya
sebagai guru kelas 1 setiap pagi sebelum pembelajaran dimulai selalu melakukan
literasi terlebih dahulu selama 15 menit. Disini saya memanfaatkan buku
berjenjang dari USAID PRIORITAS, dimana buku tersebut memiliki tahapan-tahapan
sesuai dengan tingkat kemampuan siswanya.
Buku tersebut juga sangat menarik selain warnanya yang kontras juga
terdapat gambar-gambar yang dapat menarik perhatian siswa, sehingga siswa lebih
mudah untuk memahaminya. Siswa kelas
rendah sangat memerlukan penanaman konsep agar nantinya di kelas tinggi dapat
menyelesaikan masalah – masalah yang lebih sulit.
Ketrampilan
siswa dalam berbahasa dapat diperoleh dengan membaca dan memahami isi bacaan.
Setelah membaca buku siswa diharapkan dapat terampil berkomunikasi dan terampil
mengemukanan pendapat dengan bahasanya sendiri.
Buku-buku bacaan
yang ada di sudut baca terdiri dari buku pelajaran dan non pelajaran. Selain
menambah wawasan dan cara berfikir anak membaca juga dapat menciptakan rasa
senang karena gambar – gambar yang menarik.
Memanfaatkan sudut
pojok baca dapat meningkatkan literasi siswa. Sudut baca dibuat menarik agar
siswa setiap harinya tidak bosan untuk membaca. Para siswa biasanya bosan untuk
pergi ke perpustakaan sekolah untuk itu sudut baca dibuat agar meningkatkan
siswa gemar membaca.
Gerakan Literasi
Sekolah dikembangkan berdasarkan Permendikbud Nomor 21 Tahun 2015 tentang
Penumbuhan Budi Pekerti. Dengan pembiasaan literasi siswa dapat mengembangkan
pikiran dengan apa yang ada yang pernah dilihatnya ataupun yang pernah dibaca.
Pada jenjang kelas 5 Sekolah Dasar akan mengikuti ANBK (Asesmen Nasional Berbasis Komputer). Soal – soal dari Asesmen tersebut berbasis soal yang isinya penalaran – penalaran siswa, untuk itu pembiasaan literasi di kelas rendah sangat berpengaruh dengan kemampuan siswa dalam menyelesaikan soal – soal Asesmen.***
Penulis : Liya Ronika, S.Pd ( Guru SDN 4 BLEBOH )